Jumat, 10 Februari 2012

Mari Berpikir dan Merenungkan, Mengapa Banjir Terjadi?


Sebagai umat islam mengkaji kandungan dari al-Quran adalah suatu kewajiban. Beberapa ayat di dalam al-Quran yang menjadi sandaran kita untuk mengamati peristiwa alam khususnya banjir adalah Surah Ar-Rum ayat 41-42. (Jika ada kesalahan penulis di dalam mengartikan dan memberi catatan Surah Ar-Rum ayat 41-42 ini, sudilah kiranya meluruskan –Red)
Surah Ar-Rum ayat 41-42
Ayat 41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ayat 42. Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”
Pada ayat 41 surah ar-rum, terdapat penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan yang terjadi di daratan dan di lautan adalah akibat perbuatan manusia. Hal tersebut hendaknya disadari oleh umat manusia dan karenanya manusia harus segera menghentikan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan timbulnya kerusakan di daratan dan di lautan dan menggantinya dengan perbuatan baik dan bermanfaat untuk kelestarian alam.
Di sekitar kita telah terjadi penebangan hutan untuk membuat perkebunan rakyat yang menguntungkan jika dilihat dari segi ekonomi. Misalnya hasil panen meningkat dan kesejahteraan  masyarakat dapat terlihat dengan nyata.
Namun efek buruk yang harus diperhatikan secara serius oleh semua pihak (pemerintah dalam hal ini perhutani dan pihak-pihak lain yang bertanggungjawab dan seluruh lapisan masyarakat tentunya) adalah terjadinya banjir karena proses pengembalian hutan menjadi hutan yang dapat menjaga erosi saat terjadi hujan deras belumlah maksimal.
Sedangkan pada ayat 42, menerangkan tentang perintah untuk mempelajari sejarah umat-umat terdahulu. Berbagai bencana yang menimpa umat-umat terdahulu adalah disebabkan perbuatan dan kemusyrikan mereka, mereka tidak mau menghambakan diri kepada Allah, justru kepada selain Allah dan hawa nafsu mereka.
Selain itu pula, ayat ini mengingatkan mereka pada akhir perjalanan ini bahwa mereka dapat mengalami apa yang dialami oleh orang-orang musyrik sebelum mereka. Mereka pun mengetahui akibat yang diterima oleh banyak orang dari mereka. Mereka juga melihat bekas-bekas para pendahulunya itu, ketika mereka berjalan dimuka bumi, dan melewati bekas-bekas tersebut. Dan dengan melakukan perjalanan dimuka bumi juga dapat membuktikan bahwa kerusakan-kerusakan di muka bumi ini adalah betul-betul akibat perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab serta mengingkari nikmat Allah, dan dengan melihat dan meneliti bukti-bukti sejarah, maka mereka dapat mengambil pelajaran atas peristiwa-peristiwa yang telah lalu, yang pernah menimpa umat manusia
Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya, daratan, lautan, angkasa raya, flora, fauna, adalah untuk kepentingan umat manusia. Manusia sebagai khalifah Allah, diamanati oleh Allah untuk melakukan usaha-usaha agar alam semesta dan segala isinya tetap lestari, sehingga umat manusia dapat mengambil manfaat, menggali dan mengelolanya untuk kesejahteraan umat manusia dan sekaligus sebagai bekal dalam beribadah dan beramal shaleh. Ketamakan manusia terhadap alam seperti tersebut,telah berakibat buruk terhadap diri mereka sendiri, seperti longsor, banjir. (Gie).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar